Home » » Analisis dan Perancangan System Informasi

Analisis dan Perancangan System Informasi

/ Thursday, October 20, 2011 /
1.2. Karakteristik Sistem.
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut ini karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya.

1. Batasan (boundary) : Pengambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk didalam sistem dan mana yang diluar sistem.
2. Lingkungan (environment) : Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala dan input terhadap suatu sistem
3. Masukan (input) : Sumberdaya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
4. Keluaran (output) : Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer computer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
5. Komponen (component) : Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.
6. Penghubung (interface) : Tempat dimana komponen atau
sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.
7. Penyimpanan (storage) : Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.
1.6.1. Komponen Sistem Informasi
Stair (1992) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis komputer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponenkomponen berikut :
• Hardware, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukan data, memproses data dan keluaran data.
• Software, yaitu program dan instruksi yang diberikan kekomputer.
• Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.
• Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama kedalam suatu jaringan kerja yang efektif.
• Manusia, yaitu personil dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programmer, operator dan bertanggungjawab terhadap perawatan sistem.

1.6.2 Computer Based Information System
Istilah Computer Based Information Sistem (CBIS), sebenarnya mengacu kepada sistem informasi yang dikembangkan berbasis teknologi komputer.

Computer-based Information System = Hardware + Software + People + Procedures + Information
Dalam modul ini, CBIS selanjutnya akan disebut sebagai sistem informasi saja.




2.1 Stake Holder
Stake Holder adalah orang yang memiliki kepentingan tertentu pada suatu kegiatan bisnis. Di dalam pengembangan sebuah sistem informasi stake holder dapat dibedakan menjadi:
􀂃 Manager SI
􀂃 System analyst pada pengembangan sistem
􀂃 Programmer dalam pengembangan sistem
􀂃 End user dalam pengembangan sistem
􀂃 Supporting end user
􀂃 Business manager
􀂃 Teknisi SI lainnya



2.1.1 Manager SI
Manager dalam departemen Sistem informasi memiliki peranan secara langsung dalam proses pengembangan sistem jika organisasi yang ditanganinya berskala kecil. Manager SI berperan dalam mengalokasikan dan mengawasi proyek pengembangan sistem daripada terlibat langsung dalam proses pengembangan sistem. Ada beberapa manager SI pada departemen SI yang berskala besar:

􀂃 Manager untuk keseluruhan departemen SI biasa disebut sebagai Chief Information Officer dan berada dibawah president atau direktur perusahaan.

􀂃 Setiap divisi dalam departemen SI juga memiliki seorang manager misalnya manager pengembangan SI, Manager operasi ,manager programmer SI dan lain-lain


2.1.2 Systems Analysts
Sistem analis merupakan individu kunci dalam proses pengembangan sistem. Sistem analis mempelajari masalah dan kebutuhan dari organisasi untuk menentukan bagaimana orang, data, proses, komunikasi dan teknologi informasi dapat meningkatkan pencapaian bisnis. Seorang sistem analis juga merupakan orang yang paling bertanggung jawab pada proses analisa dan perancangan sistem informasi.
Seorang sistem analis yang sukses harus memiliki beberapa skill.
Keahlian analisa
􀂃 Memahami organisasi
􀂃 Keahlian memecahkan masalah
􀂃 Pemahaman sistem, untuk melihat organisasi dan sistem infromasi sebagai sebuah sistem. Keahlian teknis
􀂃 Memahami potensi dan limitasi dari suatu teknologi Keahlian Managerial
􀂃 Kemampuan untuk mengatur proyek, sumber daya resiko dan perubahan. Interpersonal skills
􀂃 Kemampuan untuk berkomunikasi secara aktif baik tertulis maupun lisan
􀂃 Sangat membantu untuk komunikasi dengan end user, sistem analis maupun programmer


Adapun tanggung jawab dari seorang sistem analis meliputi :
1. Pengambilan data yang efektif dari sumber bisnis
2. Aliran data menuju ke komputer
3. Pemrosesan dan penyimpanan data dengan komputer
4. Aliran dari informasi yang berguna kembali ke proses bisnis dan penggunanya






Gambar 2.1 Posisi sistem analis di antara stack holder yang lain



2.1.3 Programmer
Programmer mengubah Spesifikasi yang diberikan oleh sistem analis ke dalam instruksi yang bisa dijalankan oleh komputer. Langkah mngubah ke dalam kode yang bisa dijalankan komputer ini disebut coding. Code generator telah dikembangkan untuk menghasilkan kode dari spesifikasi yang telah dibuat, menghemat waktu dan biaya. Tujuan dari penggunaan CASE (Computer Aided Software Engineering) adalah untuk menyediakan beberapa code generator yang secara otomatis menghasilkan 90% atau lebih dari spesifikasi sistem normal yang diberikan oleh programmer secara normal.

2.1.4 Business manager
Kelompok lain dalam pengembangan sistem adalah manajer bisnis misalnya kepala bagian atau kepala departemen atau eksekutif perusahaan. Manajer-manajer ini penting karena mereka memiliki kekuatan pendanaan pengembangan sistem dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk keberhasilan proyek.

2.1.5 Teknisi lainnya
Masih banyak lagi teknisi lain yang terlibat dalam pengembangan sistem diantaranya:
􀁺database administrator
􀁺Ahli network dan telekomunikasi



3.2 Metodologi pengembangan Sistem 
Proses-proses standard yang digunakan untuk membangun suatu sistem informasi meliputi langkah-langkah berikut ini:
o Analisa
o Desain
o Implementasi
o Maintenance

Pada perkembangannya, proses-propses standar tadi dituangkan dalam satu metode yang dikenal dengan nama Systems Development Life Cycle (SDLC) yang merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:
1. Identifikasi dan seleksi proyek
2. Inisiasi dan perencanaan proyek
3. Analisa
4. Desain Desain logikal,  Desain Fisikal
5. Implementasi
6. Maintenance


3.2.1 Identifikasi dan seleksi proyek
Langkah pertama dalam SDLC keseluruhan informasi yang dubutuhkan oleh sistem diidentifikasi, dianalisa, diprioritaskan dan disusun ulang. Dalam langkah ini dilakukan beberapa hal diantaranya:
o Mengidentifikasi proyek-proyek yang potensial
o Melakukan klasifikasi dan me-rangking proyek
o Memilih proyek untuk dikembangkan.

Adapun sumber daya yang terlibat adalah user, sistem analis, manager yang mengkoordinasi proyek Aktivitas yang dilakukan meliputi: mewawancarai manajemen user, merangkum pengetahuan yang didapatkan, dan mengestimasi cakupan proyek dan mendokumentasikan hasilnya Output: Laporan kelayakan berisi definisi masalah dan rangkuman tujuan yang ingin dicapai




3.2.2 Inisiasi dan perencanaan proyek
Dalam tahapan ini Proyek SI yang potensial dijelaskan dan argumentasi untuk melanjutkan proyek dikemukakan. Rencana kerja yang matang juga disusun untuk menjalankan tahapantahapan lainnya. Hasil dari tahapan ini adalah : Langkah-langkah detail-rencana kerja-high level system requirement-penugasan untuk anggota tim.

3.2.3 Tahapan Analisa
Fase ketiga dalam SDLC dimana sistem yang sedang berjalan dipelajari dan sistem pengganti diusulkan. Dalam tahapan ini dideskripsikan sistem yang sedang berjalan, masalah dan kesempatan didefinisikan, dan rekomendasi umum untuk bagaimana memperbaiki, meningkatkan atau mengganti sistem yang sedang berjalan diusulkan. Tujuan utama dari fase analisis adalah untuk memahami dan mendokumentasikan kebutuhan bisnis (business need) dan persyaratan proses dari sistem baru.
Ada 6 aktifitas utama dalam fase ini:
o Pengumpulan informasi
o Mendefinisikan sistem requirement
o Membangun prototype untuk menemukan requirement
o Memprioritaskan requitement
o Menyusun dan mengevaluasi alternatif
o Mereview requiremen dengan pihak manajemen



3.2.4 Tahapan Desain
Pada tahapan ini deskripsi dari requirement yang telah direkomendasikan diubah ke dalam spesifikasi sistem physical dan logical.

Logical Design
Bagian dari fase desain dalam SDLC dimana semua fitur-fitur fungsional dari sistem dipilih dari tahapan analisis dideskripsikan terpisah dari platform komputer yang nanti digunakan. Hasil dari tahapan ini adalah :
o Deskripsi fungsional mengenai data dan proses yang ada dalam sistem baru
o Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem meliputi:
• Input
• Output
• Process


Physical design
Pada bagian ini spesifikasi logical diubah ke dalam detail teknologi dimana pemrograman dan pengembangan sistem bisa diselesaikan. Adapun output dari sistem ini adalah :

Deskripsi teknikal
o Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem meliputi:
• programs,
• files,
• network,
• system software

Pada tahapan desain ada beberapa aktifitas utama yang dilakukan yaitu:
o Merancang dan mengintegrasikan network
o Merancang Arsitektur aplikasi
o Mendesain user interface
o Mendesain sistem interface
o Mendesain dan mengintegrasikan database
o Memnuat prototype untuk detail dari desain
o Mendesain dan mengintegrasikan kendali sistem





Tahapan kelima pada SDLC, dimana pada tahapan ini dilakukan beberapa hal yaitu:
o Coding
o Testing
o Insalasi
Output dari tahapan ini adalah : source code, prosedur pelatihan.

3.2.6 Maintances
Langkah terakhir dari SDLC dimana pada tahapan ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan. Hasil dari tahapan ini adalah Versi baru dari software yang telah dibuat.



Pendekatan-Pendekatan Pengembangan Sistem
Disamping metode tradisional SDLC, ada beberapa metode yang dikembangkan untuk melengkapi kelemahan-kelemahan yang ada dalam metode SDLC. Metode-metode itu antara lain:
o Structured analysis and structured design

Pendekatan ini lebih berfokus pada bagaimana mereduksi waktu dan maintenace dalam pengembangan sistem. Pendekatan ini juga langsumng memngintegrasikan perubahan jika diperlukan.

o Object oriented analysis and design

OOAD adalah metode pengembangan sistem yang lebih menekankan pada objek dibandingkan dengan data atau proses. Ada beberapa ciri khas dari pendekatan ini yaitu object, Inheritance dan object class

o Prototyping

Prototyping adalah proses iterative dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses. Prototyping merupakan bentuk dari Application Development (RAD).

o Joint Application Design (JAD)

JAD adalah proses terstruktur dimana user, manager dan analis bekerja bersamasama selama beberapa hari dalam 1 pertemuan bersama untuk mengumpulkan requiremen sistem yang akan dibangun.

o Participatory design

End user dilibatkan dalam pengembangan sistem dalam satu meja untuk persetujuan tentang sistem requirement dan sistem desain. Pada perkembangannya desain sistem banyak disupport oleh pengggunaan software dan teknologi baru. Analisis mengandalkan tool dengan tujuan :
o Meningkatkan produktifitas
o Berkomunikasi lebih efektif dengan user
o Mengintegrasikan pekerjaan yang telah dilaksanakan dari awal pengembangan sampai akhir.
Contoh-contoh tool yang digunakan adalah :
–Computer-Aided Systems Engineering (CASE -tools)
–Application Development Environments (ADE -tools)
–Process and Project Managers





4.6 meningkatkan produktifitas pengembangan Sistem Informasi
Teknologi komputer dapat digunakan untuk meningkatkan produktifitas. CASE tool sebagai contoh, menyediakan lebih banyak produktifitas untuk meningkatkan kemampuan seperti pengembangan kode, tool diagramming dan pendesainan layar dan laporan.

Computer-Aided Systems Engineering: CASE tools Case adalah software yang digunakan untuk mengotomasi atau mendukung penggambaran dan analisa dari model sistem dan menyediakan translasi dari model sisytem ke sistem aplikasi. Berikut ini gambaran arsitektur CASE



Ada banyak tools yang mendukung pembangunan atau pengembangan suatu software. Agar tidak membingungkan, CASE tools dibagi menjadi beberapa kategori :

  • Information engineering-supporting products. Ada beberapa proses dari life-cycle, yang dihasilkan dari rencana strategis dari perusahaan dan yang menyediakan suatu repository untuk membuat dan memelihara enterprise models, data models dan process models. 
  • Structured diagramming-supporting products. Produk ini sangat mendukung dalam memodelkan data flow, control flow dan entity flow. 
  • Structured development aids-providing products. Merupakan produk yang cocok digunakan oleh sistem analis, karena didukung oleh suatu proses terstruktur sehingga penganalisaan lebih cepat dan akurat. 
  • Application-code-generating products. Produk ini mampu menghasilkan application-code untuk tujuan tertentu yang telah ditetapkan oleh designer.




=> CASE tools diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Upper CASE. CASE tools yang didesain untuk mendukung perencanaan, identifikasi, dan seleksi proyek (permulaan dari perencanaan proyek), tepatnya pada fase analisis dan desain dari suatu system development life cycle (SDLC).


Contoh dari software Upper CASE, yaitu :

  • Microsoft Office Word Perangkat lunak aplikasi untuk pengolah kata yang dikeluarkan oleh Microsoft.
  • Microsoft Office Visio Perangkat lunak aplikasi untuk Microsoft Windows yang menggunakan grafik vektor untuk membuat diagram.
  • Adobe Photoshop Perangkat lunak aplikasi yang mengolah data gambar dan grafis maupun bitmap untuk kebutuhan printing, desain grafis dan kebutuhan lainnya.
  • Software Password Generator Perangkat lunak aplikasi untuk kata sandi, kode rahasia. Biasanya digunakan dalam jaringan PC.
  • Ken Rename Perangkat lunak aplikasi untuk Mengganti sebuah nama.
  • Adobe Premier perangkat lunak editor yang dikhususkan untuk pengeditan video atau film dengan berbagai efek.
  • Batch File Rename Aplikasi yang mempu mengkonversi file ke dalam share point kompatibel serta format yang kompatibel internet dan menyediakan fitur yang berbeda untuk nomor renumbering urutan dan mengubah nama file musik Mp3 dengan bantuan tag seperti album, judul.
  • Rational Rose Merupakan salah satu software yang paling banyak banyak digunakan untuk melakukan design software melalui pendekatan UML (Unified Modelling Language). Rational Rose merupakan software yang menyediakan banyak fungsi- fungsi seperti design proses generate code, reverse engineering, serta banyak fungsi-fungsi lainnya.




2. Lower CASE. CASE tools yang didesain untuk mendukung tahap implementasi dan maintenance dari SDLC. Tools yang termasuk kelas ini adalah jenis Code generators.


Contoh dari software Lower CASE, yaitu :

  • Java Bahasa pemograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon dan dapat dikembangkan ke dalam berbagai aplikasi.
  • Netbeans Software untuk pengembangan aplikasi desktop java,dan sebuah Integrated Development Environment (IDE) yang dibangun menggunakan platform NetBeans.Platform NetBeans memungkinkan aplikasi dibangun dari sekumpulan komponen perangkat lunak moduler (arsip java yang memuat kelas-kelas java untuk berinteraksi dengan NetBeans Open API dan file manifestasi yang mengidentifikasinya sebagai modul.
  • BPM ( bussiness process management ) tool Perangkat lunak yang disediakan untuk membantu organisasi dalam mengelola proses bisnis yang dimilikinya mulai dari tahap perancangan, lalu otomasi (komputerisasi), kemudian eksekusi, hingga tahap monitoring.
  • Visual Basic Pemograman yang mudah digunakan untuk pengembangan aplikasi,baik itu aplikasi kecil maupun aplikasi besar.
  • Desk Tool alat yang dapat digunakan untuk meminimalkan aplikasi apapun,juga dapat membuat aplikasi transparan.Desk Tool merupakan paket dengan banyak tools canggih lainnya seperti CritHide (menyembunyikan semua aplikasi yang berisi kata kunci particular).




3. Cross life-cycle CASE/Integrated CASE (I-CASE).CASE tools yang dirancang untuk mendukung aktifikas-aktifitas yang terjadi pada beberapa fase dari SDLC. Mengkombinasikan Upper dan Lower CASE menjadi satu. Tools yang termasuk kelas ini adalah jenis Project management tools.


Kapan harus menggunakan CASE? CASE tools ini ada, ketika:
1. Pada saat meningkatnya permintaan pasar akan software, sehingga dibutuhkan tools untuk mempercepat pembuatan software, agar mengimbangi permintaan pasar tersebut.
2. Perkembangan teknologi yang semakin cepat dan semakin maju  menyebabkan client menuntut software engineer untuk memperbaharui software yang sudah ada atau membangun software baru yang memiliki spesifikasi lebih kompleks.


Komponen utama CASE tools bisa kita perhatikan pada gambar berikut :



Keterangan :

  • Repositori : Gudang data
  • Perangkat Analisis dan Desain : Membuat diagram aliran data, diagram entitas-hubungan (E-R), dll. Metodologi perancangan sistem.
  • Prototipe Layar dan Laporan : Pembangkit layar dan menu. Pembangkit laporan. 
  • Pembangkit Kode dan Aplikasi : Mengonversi spesifikasi menjadi kode program. Mendukung kemampuan drag-and-drop untuk membuat aplikasi atau antarmuka.
  • Dukungan Bahasa Pemrograman : Memiliki cetakan (template) untuk kode yang bersifat umum pada bahasa tertentu. Pustaka subrutin untuk fungsi-fungsi yang umum.
  • Perangkat Pengujian : Menghasilkan data untuk pengujian. Memantau eksekusi program. Analisisis kelengkapan dan konsistensi.
  • Perangkat Rekayasa Pembalikan : Membantu mengamati kode sistem yang sudah ada. 
  • Perangkat Pengontrolan Versi : Dukungan manajemen perubahan sehingga mampu menampung lebih dari satu versi kode. Memungkinkan pengaksesan hanya pada personil yang berwewenang.
  • Perangkat Rekayasa Proses Bisnis : Menganalisa dan memperbaiki proses-proses pada sistem sekarang. Merancang proses baru.
  • Perangkat Manajemen Proyek : Mendukung bagan PERT yang digunakan untuk menangani lintasan kritis dalam jadwal proyek. Mendukung diagram Grant. Penelusuran waktu dan pengeluaran.
  • Pembangkit Dokumentasi : Menciptakan bagan alir (flowchart) dan dokumentasi sistem.
  • Perangkat Estimasi : Memperkirakan kebutuhan personil dan biaya untuk proyek pengembangan sistem.
  • Perangkat Penelusuran Masalah : Mengidentifikasi kesalahan program.





Sumber: http://elearning.unimal.ac.id/upload/materi/ansi.pdf
http://blog.uad.ac.id/adetrisnawan/2012/10/02/case-tools/

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Situs UTAMA

Terkait dengan edianya: Macan Software

klik DISINI

Tayangan minggu lalu

page title images

page title images

<======================================= =>

Microsoft Home Page
Google Support
Adobe Solutions

 
Copyright © 2010-2013 WARNING, All rights reserved
Design by DZignine . Powered by Blogger
Top