Kata opini diambil dari kata opinion dalam bahasa Inggris, yang berarti pendapat. Demikian juga perkataan publik juga berasal dari kata public dalam bahasa Inggris, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dalam beberapa pengertian, yang tergantung pada konteks juga kata yang mengiringinya.
Menurut penulis, Opini publik merupakan hak kebebasan berbicara suatu negara demokrasi pada suatu situasi atau kondisi tertentu ,dimana isi dari opini tersebut merupakan sesuatu hal yang bertujuan untuk kebaikan bersama bukan untuk kebaikan satu orang saja.
William Albig (1939:6) mengemukakan bahwa opinion is any expression on a controversial topic (opini adalah suatu pernyataan yang sifatnya bertentangan). Opini merupakan expressed statement yang bisa diucapkan dengan kata-kata, juga bisa dinyatakan dengan isyarat atau cara-cara lain yang mengandung arti dan segera dapat dipahami maksudnya.
Selanjutnya public diartikan sebagai sekelompok orang yang menaruh perhatian terhadap masalah yang dilontarkan melalui mass media atau media massa, dan ikut serta dalam proses diskusi yang intensif untuk mencari cara memecahkan masalah yang dihadapi untuk kepentingan umum atau orang banyak.
Publik juga diartikan sebagai individu-individu di dalam kelompok yang memiliki atau diharapkan memiliki opini atau pendapat. Justru itu individu-individu dalam publik memiliki pengetahuan dan keahlian tentang masalah yang akan dipecahkan.
Di samping itu public juga dapat dijelaskan sebagai orang banyak yang terhimpun dalam kelompok-kelompok yang sedang menghadapi suatu masalah yang sulit dan kontroversial, serta berusaha untuk mencari solusi dengan melakukan diskusi-diskusi secara tidak langsung. Masalah yang sulit dan kontroversial itu dilontarkan oleh media massa, sebagai implementasi dari adanya kebebasan menyatakan pendapat dan kebebasan pers.Selain itu pengelompokan terjadi disebabkan oleh adanya kepentingan yang sama serta pemahaman dan keahlian terhadap masalah yang sedang merebak dalam masyarakat. Jadi, dalam publik itu terdapat individu-individu yang mengerti masalah, rasional, kritis, dan bahkan spesialis dan memiliki kepentingan yang perlu dijaga.
Opini Publik adalah pendapat yang sama dan dinyatakan oleh banyak orang yang diperoleh melalui diskusi yang intensif sebagai jawaban atas pertanyaan dan permasalahan yang menyangkut kepentingan umum.
Pendapat yang agak berbeda dikemukakan oleh Emory Bogardus (1952:17) yang menyatakan bahwa Opini Publik adalah hasil pengintegrasian pendapat berdasarkan diskusi yang dilakukan dalam masyarakat demokratis. Sedang R.O. Tambunan (1994:178) menulis bahwa Opini Publik adalah pendapat yang hidup dan berkembang sebagai bentuk interaksi nilai dan lambang di dalam masyarakat.
Dengan adanya berbagai definisi yang telah dikemukakan oleh pakar di atas itu, telah menunjukkan bahwa sampai sekarang belum ada kata sepakat sepenuhnya tantang pengertian Opini Publik. Hal itu dapat dipahami sebagaimana juga yang terjadi dalam bidang-bidang ilmu sosial dan ilmu politik. Walaupun demikian definisi-definisi di atas dapat memberikan pegangan dalam menerangkan makna dan pengertian Opini Publik itu, sebagaimana yang disimpulkan oleh Arifin (2003:17) sebagai berikut:
Opini Publik adalah pendapat, sikap, perasaan, ramalan, pendirian, dan harapan rata-rata individu kelompok dalam masyarakat, tentang sesuatu hal yang berhubungan dengan kepentingan umum atau persoalan-persoalan sosial.
Opini Publik adalah hasil interaksi, diskusi atau penilaian sosial antar individu tersebut yang berdasarkan pertukaran pikiran yang sadar dan rasional yang dinyatakan baik lisan maupun tulisan.
Isu atau masalah yang didiskusikan itu adalah hasil dari apa yang dioperkan oleh media massa (baik media cetak maupun elektronik).
Opini Publik hanya dapat berkembang pada negara-negara yang menganut paham demokrasi. Dalam negara tersebut akan memberikan kebebasan pada warganya untuk menyatakan pendapat dan sikapnya baik lisan maupun tulisan.
2. Karateristik Opini Publik
Opini Publik sebagai fenomena sosial dan politik khususnya bidang komunikasi politik memiliki karakteristik tertentu. Floyd Allport (1954:55-56) mengumpulkan 12 karakteristik Opini Publik. Secara ringkas pokok-pokok karakteristik itu, ialah Opini Publik merupakan perilaku manusia individu-individu; dinyatakan secara verbal; melibatkan banyak individu;situasi dan objeknya dikenal secara luas; penting untuk orang banyak; pendukungnya berbuatan atau bersedia untuknya; disadari,diekspresikan; pendukungnya tidak mesti berada pada tempat yang sama; bersifat menentang atau mendukung sesuatu; mengandung unsur-unsur pertentangan; dan efektif untuk mencapai objektivitas.
Ithel de Sola Pool (1973:783) mengemukakan bahwa pada dasarnya Opini Publik memiliki sekurang-kurangnya satu diantara tiga keharusan (atau memiliki ketiga-tiganya) yaitu
1) Diekspresikan (dinyatakan) secara umum.
2) Menyangkut kepentingan umum.
3) Dimiliki oleh banyak orang.
Lebih jauh, Hendley Cantril (Gauging Public Opinion) dalam Arifin (1998:119-120) dari lembaga penelitian Opini Publik dari Universitas Princeton mengumpulkan prinsip-prinsip yang merupakan karakteristik Opini Publik selama pengalamannya dalam bidang pengukuran Opini Publik dari ttahun 1939 sampai 1941. Prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut :
- Opini Publik sangat peka (govoelig) terhadap peristiwa-peristiwa penting.Peristiwa-peristiwa yang bersifat luar biasa dapat menggeser Opini Publik seketika dari suatu ekstermis yang satu ke ekstermis yang lain. Opini pada umumnya lebih banyak ditentukan oleh peristiwa-peristiwa dari pada oleh kata-kata, kecuali kata-kata itu sendiri merupakan peristiwa.
- Secara psikologis, opini pada dasarnya ditentukan oleh kepentingan pribadi, peristiwa kata-kata dan lain-lain perangsang memengaruhi pendapat hanya jika ada hubungannya yang jelas dengan kepentingan pribadi itu. Opini atau pendapat tidaklah bertahan lama, kecuali jika orang-orang merasa bahwa kepentingan pribadinya benar-benartersangkut atau jika pendapat yang dibangkitkan oleh kata-kata diperkuat oleh peristiwa-peristiwa
- Sekali kepentingan pribadi telah tersangkut, opini tidaklah mudah diubah.Apabila kepentingan pribadi telah tersangkut, pendapat umum didalam negara demokrasi cenderung mendahului kebijakan pihak yang berwenang. Jika suatu pendapat didukung oleh suatu mayoritas yang tidak terlalu kuat dan jika pendapat tidak mempunyai bentukyang kuat pula, maka fakta-fakta yang nyata ada kecenderungan mengalihkan pendapat dari arah penerimaan.
- Pada saat kritis,rakyat menjadi lebih peka (govoelig) terhadap kemampuan pimpinannya dan apabila mereka mempunyai kepercayaan terhadapnya, maka mereka akan rela untuk lebih banyak mamberikan tanggung jawab daripada biasanya, akan tetapii apabiola kepercayaan mereka itu kurang, maka toleransi mereka pun berkurang dari biasanya. Rakyat yang kurang melakukan penentangan terhadap keputusan-keputusan yang telah diambil dalam keadaan darurat (kritis) oleh pimpinannya, apabila dengan cara-cara tertentu mereka merasa diikut sertakan dalam pengambilan keputusan tersebut.
- Rakyat memiliki lebih bnayk pendapat dan berkemampuan membentuk pendapat-pendapat dengan lebih mudah dalam hubungan dengan suatu tujuan dari pada terhadap cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu.
- Cita-cita mewarnai Opini Publik sebagaimana halnya juga dengan pendapat pribadi. Pada umumnya, apabila rakyat dalam suatu masyarakat yang demokratis diberi kesempatan luas untuk memperoleh pendidikan dan ada kesempatan luas untuk mendapatkan penerangan-penerangan, Opini Publik akan merupakan suatu pendirian yang lebih tahan uji. Dimensi psikologis dalam suatu pendapat mempunyai peranan penting dalam hal pengarahan, intensitas, keluasan dan kedalaman.
- Selain itu, Opini Publik memiliki pula sifat dinamis dan mudah berubah, terutama Opini Publik yang masih samar-samar dan abstrak. Hal ini tergantung dari kakuatan pengaruh yang merayunya. Meskipun demikian Opini Publik dapat juga bertahan lama dan dapat melembaga dan menjadi tradisi dalam masyarakat. Hal ini sangat mempengaruhi individu atau warga masyarakat lainnya. Jika Opini Publik sudah melembaga, sangat sulit untuk diubah, seperti norma-norma hukum, adat-istiadat, agama dan kepercayaan.
Jeremy Benthan menyatakan bahwa Opini Publik berfungsi sebagai social control (kontrol sosial) dan berperan sebagai dasar dalam membangun negara demokrasi.
Selain itu, Emory S. Bogardus (1949:484) mengemukakan bahwa Opini Publik mempunyai tiga fungsi sebagai keutuhan dalam kehidupan sosial dan politik. Ketiga fungsi itu ialah:
- Opini pubik dapat memperkuat undang-undang dan peraturan-peraturan, sebab tanpa dukungan pendapat umum, undang-undnag dan peraturan-peraturan itu tidak akan berjalan;
- Opini Publik merupakan pendukung moral dalam masyarakat; dan
- Opini Publik dapat menjadi pendukung eksistensi lembaga-lembaga sosial dan lembaga-lembaga politik.
Menurut Bogardus, Opini Publik juga berfungsi dan berperan sebagai pemancaran dari moral suatu masyarakat karena moral memberikan standar nilai-nilai yang dianggap pantas dan harus ditaati oeh individu-individu . Individu yang melanggar moral akan mendapat sanksi tradisional.
Selain Opini Publik berfungsi sebagai sebuah kekuatan politik dalam kehidupan bernegara juga Opini Publik mempunyai fungsi dalam kehidupan sosial dan individu.
Pada hakikatnya, the cognitive function, berarti Opini Publik befungsi memberikan pengertian, sehingga dengan adanya pengertian itu seseorang dapat objektif menanggapi persoalan atau masalah yang merebak dalam masyarakat. Fungsi ini penting karena individu sebagai manusia seringkali diliputi dan dikuasai oleh sifat curiga dan sifat langsung memberi vonis sebelum memahami betul tidaknya suatu masalah. Sedangkan the identification function, yakni Opini Publik berfungsi memperkenalkan pendapat-pendapat yang merupakan kesepakatan kelompok kepada individu-individu anggotanya. Hal ini diperlukan karena individu juga cenderung berbuat sama dengan yang dilakukan untuk membantu memecahkan ketegangan individu-individu yang tergabung dalam suatu kelompok, antara lain dengan melakukan pembagian tugas antar sesama anggota kelompok.
Sumber:
1)id.wikipedia.org/wiki/Opini_publik
2)ghobro.com/politik/.../opini-publik.html
3)faizakhadiyah09.wordpress.com/
4)id.answers.yahoo.com/question/index
Sumber:http://chicipermatasari.blogspot.com/2012/06/opini-publik.html
==========================================================
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI PUBLIK
Pendidikan, baik formal maupun non formal, banyak mempengaruhi dan membentuk persepsi seseorang. Orang berpendidikan cukup, memiliki sikap yang lebih mandiri ketimbang kelompok yang kurang berpendidikan. Yang terakhir cenderung mengikut.
2. KONDISI SOSIAL
Masyarakat yang terdiri dari kelompok tertutup akan memiliki pendapat yang lebih sempit daripada kelompok masyarakat terbuka. Dalam masyarakat tertutup, komunikasi dengan luar sulit dilakukan.
3. KONDISI EKONOMI
Masyarakat yang kebutuhan minimumnya terpenuhi dan masalah survive bukan lagi merupakan bahaya yang mengancam, adalah masyarakat yang tenang dan demokratis.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Opini Publik 2
4. IDEOLOGI
Ideologi adalah hasil kristalisasi nilai yang ada dalam masyarakat. Ia juga merupakan pemikiran khas suatu kelompok. Karena titik tolaknya adalah kepentingan ego, maka ideol
ogi cenderung mengarah pada egoisme atau kelompokisme.
5. ORGANISASI
Dalam organisasi orang berinteraksi dengan orang lain dengan berbagai ragam kepentingan. Dalam organisasi orang dapat menyalurkan pendapat dan keinginannya. Karena dalam kelompok ini orang cenderung bersedia menyamakan pendapatnya, maka pendapat umum mudah terbentuk.
6. MEDIA MASSA
Persepsi masyarakat dapat dibentuk oleh media massa. Media massa dapat membentuk pendapat umum dengan cara pemberitaan yang sensasional dan berkesinambungan.
KARAKTERISTIK OPINI PUBLIK
1. Orang pandai diberi informasi yang banyak diciptakan su
asana yang demokratis, tercipta pendapat yang tahan uji.
2. Opini yang didukung fakta akan sulit untuk terbantahkan
3. Opini yang diciptakan tanpa fakta akan berbalik
4. Opini negatif akan berkembang lebih cepat dari yang positif
5. Sensitif terhadap peristiwa penting
6. Pernyataan awal dari suatu kejadian akan menentukan arah opini
7. Peristiwa besar mampu menjadi opini bagi masyarakat
8. Pesan Berdampak luas dan signifikan pada masyarakat
9. Sesuatu yang sifatnya sensasional akan mudah menjadi opini
10. Opini publik pendukung moral masyarakat
11. Suatu pendapat yang selalu diperbincangkan akan menuntun menjadi opini publik
12. Opini yang selalu disuguhkan pada publik (bahkan selalu dilakukan pembenaran) lama- kelamaan akan mampu mengalahkan fakta
13. Pendapat yang teruji akan menguatkan keyakinan publik
HUKUM PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK
1. Pendapat bisa sangat sensitif terhadap beberapa masalah
1. Kejadian luar biasa dapat membuat orang berubah pendapat dari ekstrim yang satu ke ekstrim yang lain.
2. Pendapat lebih banyak dipengaruhi oleh kejadian daripada kata-kata.
3. Pernyataan yang diberikan secara lisan akan mempunyai pengaruh jika opini masih samar-samar.
4. Pendapat umum tidak bersifat menghindari masalah, tapi memberikan reaksi
5. Suatu pendapat biasanya dikombinasikan dengan kepentingan pribadi.
6. Jika kepentingan pribadi ikut terlibat, maka pendapat yang bersangkutan akan sukar diubah.
7. Partisipasi pendapat muncul jika kepentingan pribadi terancam.
8. Jika kepentingan pribadi terlibat, maka (dalam masyarakat demokratis) pendapat umum mendahului sikap resmi pemerintah.
9. Jika suatu pendapat (meski didukung mayoritas kecil) tidak didukung oleh kenyataan, maka pendapat umum mudah berubah.
10. Pada saat masyarakat mengalami krisis, mereka akan loyal dan bersedia menderita jika mereka masih memiliki kepercayaan kepada pimpinannya. Tapi begitu kepercayaan tidak ada lagi, maka toleransi pun hilang.
11. Pendapat umum akan lebih toleran terhadap kritik atas dirinya jika mereka merasa dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
12. Orang akan mempunyai lebih banyak pendapat tentang tujuan suatu tindakan ketimbang cara mencapai tujuan.
13. Jika suatu pendapat umum lebih dipengaruhi oleh keinginan daripada volume informasi, maka ia akan mudah berubah.
14. Dalam masyarakat yang demokratis, pendapat umum sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan dan volume informasi.
15. Dimensi psikologis dalam suatu opini mempunyai peranan penting dalam hal pengarahan, intensitas dan kedalaman.
16. Walaupun pendapat umum selalu bersesuaian, banyak hal yang tidak bersesuaian akan lebih jelas kebenarannya apabila cara berpikir diteliti dan prinsip-prinsip penilaian telah ditemukan da daripadanya opini khusus tersimpulkan.
Sumber: http://muwafikcenter.blogspot.com/2010/11/mengenali-opini-publik.html
===================================================
===============================================================
Sumber tambahan: mengenai Media Massa sebagai Opini Publik
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.