Pendahuluan
Tak terbayangkan kehidupan di dunia ini tanpa sarana penyiaran berita, tanpa pelapor berita, tanpa wartawan, tanpa suratkabar, tanpa jurufoto, tanpa televisi, tanpa jurukamera, tanpa radio, dan sekarang tanpa internet. Singkatnya, tanpa keberadaan komunikasi massa, yang lebih popular dengan istilah ‘media massa’.
Bayangkan seandainya serbuan Amerika terhadap Irak, di tengah ketiadaan media massa, baru diketahui dua minggu atau sebulan kemudian dari cerita mulut ke mulut. Barangkali reaksi masyarakat internasional tidak akan sekeras yang kita lihat tempohari. Namun, karena ekseistensi media massa plus perkembangan teknologi komunikasi-informasi yang begitu pesat, hampir semua peristiwa di mana pun di dunia ini bisa tersebar luas beritanya dalam hitungan menit, kalau tidak detik.
Apa itu Media Massa
Dari segi etimologis, ‘media massa’ adalah ‘komunikasi massa’ –komunikasi massa adalah sebutan yang lumrah di kalangan akademis untuk studi ‘media massa’.
Dari segi makna, ‘media massa’ adalah alat/sarana untuk menyebar-luaskan berita, analisis, opini, komentar, materi pendidikan dan hiburan.
Peranan Media Massa
Salah satu peranan media adalah mempengaruhi sikap dan perilaku orang/public. McDevitt (1996: 270) mengatakan, “Media cukup efektif dalam membangun kesadaran warga mengenai suatu masalah (isu).” Lindsey (1994: 163) berpendapat, “Media memiliki peran sentral dalam menyaring informasi dan membentuk opini masyarakata.” Sedangkan para pemikir sosial seperti Louis Wirth dan Talcott Parsons menekankan pentingnya media massa sebagai alat kontrol sosial.
Showing posts with label ___Media Massa sebagai Opini Publik. Show all posts
Showing posts with label ___Media Massa sebagai Opini Publik. Show all posts
Media Massa dalam komunikasi massa
Bab I : Pengertian Media Massa
Media massa merupakan salah satu alat dalam proses komunikasi massa, karena media massa mampu menjangkau khalayak yang lebih luas dan relatif lebih banyak, heterogen, anonim, pesannya bersifat abstrak dan terpencar. Media massa sendiri dalam kajian komunikasi massa sering dipahami sebagai perangkat-perangkat yang diorganisir untuk berkomunikasi secara terbuka dan pada situasi yang berjarak kepada khalayak luas dalam waktu yang relatif singkat (McQuail, 2000:17). Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal (Bungin, 2006:7).Media massa pada awalnya dikenal dengan istilah pers yang berasal dari bahasa Belanda, yang dalam bahasa Inggris berarti press. Secara harafiah pers berarti cetak, dan secara maknawiah berarti penyiaran secara tercetak atau publikasi secara tercetak (print publications). Dalam perkembangannya pers mempunyai dua pengertian, yakni pers dalam pengertian sempit dan pers dalam pengertian luas. Pers dalam arti luas adalah meliputi segala penerbitan, termasuk media massa elektronika, radio siaran dan televisi siaran, sedangkan pers dalam arti sempit hanya terbatas pada media massa cetak, yakni surat kabar, majalah dan bulletin kantor berita (Onong 2002:145).
Di Indonesia, kedudukan pers diatur dalam Undang-Undang Pers No.40 tahun 1999. Dalam pasal 1 UU tersebut, pers didefinisikan sebagai lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.[1]
Pengertian dan faktor Opini Publik
1.Pengertian Opini Publik
Kata opini diambil dari kata opinion dalam bahasa Inggris, yang berarti pendapat. Demikian juga perkataan publik juga berasal dari kata public dalam bahasa Inggris, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dalam beberapa pengertian, yang tergantung pada konteks juga kata yang mengiringinya.
Menurut penulis, Opini publik merupakan hak kebebasan berbicara suatu negara demokrasi pada suatu situasi atau kondisi tertentu ,dimana isi dari opini tersebut merupakan sesuatu hal yang bertujuan untuk kebaikan bersama bukan untuk kebaikan satu orang saja.
William Albig (1939:6) mengemukakan bahwa opinion is any expression on a controversial topic (opini adalah suatu pernyataan yang sifatnya bertentangan). Opini merupakan expressed statement yang bisa diucapkan dengan kata-kata, juga bisa dinyatakan dengan isyarat atau cara-cara lain yang mengandung arti dan segera dapat dipahami maksudnya.
Selanjutnya public diartikan sebagai sekelompok orang yang menaruh perhatian terhadap masalah yang dilontarkan melalui mass media atau media massa, dan ikut serta dalam proses diskusi yang intensif untuk mencari cara memecahkan masalah yang dihadapi untuk kepentingan umum atau orang banyak.
Kata opini diambil dari kata opinion dalam bahasa Inggris, yang berarti pendapat. Demikian juga perkataan publik juga berasal dari kata public dalam bahasa Inggris, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dalam beberapa pengertian, yang tergantung pada konteks juga kata yang mengiringinya.
Menurut penulis, Opini publik merupakan hak kebebasan berbicara suatu negara demokrasi pada suatu situasi atau kondisi tertentu ,dimana isi dari opini tersebut merupakan sesuatu hal yang bertujuan untuk kebaikan bersama bukan untuk kebaikan satu orang saja.
William Albig (1939:6) mengemukakan bahwa opinion is any expression on a controversial topic (opini adalah suatu pernyataan yang sifatnya bertentangan). Opini merupakan expressed statement yang bisa diucapkan dengan kata-kata, juga bisa dinyatakan dengan isyarat atau cara-cara lain yang mengandung arti dan segera dapat dipahami maksudnya.
Selanjutnya public diartikan sebagai sekelompok orang yang menaruh perhatian terhadap masalah yang dilontarkan melalui mass media atau media massa, dan ikut serta dalam proses diskusi yang intensif untuk mencari cara memecahkan masalah yang dihadapi untuk kepentingan umum atau orang banyak.
Perbandingan Pancasila dengan ideologi lain
A. Latar belakang
Sebagai dasar Negara Indonesia Pancasila memegang peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila pada hakikatnya merupakan hasil penuangan atau pemikiran seseorang atau sekelompok orang. Pancasila diangkat dari nilai – nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia. Melalui pendidikan Pancasila warga Negara Republik Indonesia diharapkan mampu memahami, menganalisis dan menjawab masalah – masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita – cita dan tujuan nasional seperti digariskan di dalam pembukaan UUD 1945.
Pancasila adalah ideologi Bangsa Indonesia. Dengan pedoman Pancasila para pedahulu kita bisa mempersatukan berbagai golongan dan kelompok. Selain ideologi Pancasila ada banyak ideologi lain yang berkembang didunia yaitu ideologi Liberalisme, Kapitalisme, Komunisme dan Sosialisme. Semua itu memiliki banyak perbedaan dengan ideologi Pancasila. Maka dari itu makalah ini akan membahas berbagai perbedaan ideologi Pancasila dengan beberapa ideologi yang berkembang didunia.
Sebagai dasar Negara Indonesia Pancasila memegang peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila pada hakikatnya merupakan hasil penuangan atau pemikiran seseorang atau sekelompok orang. Pancasila diangkat dari nilai – nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia. Melalui pendidikan Pancasila warga Negara Republik Indonesia diharapkan mampu memahami, menganalisis dan menjawab masalah – masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita – cita dan tujuan nasional seperti digariskan di dalam pembukaan UUD 1945.
Pancasila adalah ideologi Bangsa Indonesia. Dengan pedoman Pancasila para pedahulu kita bisa mempersatukan berbagai golongan dan kelompok. Selain ideologi Pancasila ada banyak ideologi lain yang berkembang didunia yaitu ideologi Liberalisme, Kapitalisme, Komunisme dan Sosialisme. Semua itu memiliki banyak perbedaan dengan ideologi Pancasila. Maka dari itu makalah ini akan membahas berbagai perbedaan ideologi Pancasila dengan beberapa ideologi yang berkembang didunia.
Menghadapi Perang Global (3)
G. Tantangan Kaum Dajal
Allah SWT telah memperingatkan kita di dalam Al-Qur'an bahwa seluruh umat Islam, bangsa Indonesia, bahkan seluruh umat beragama lainnya, harus mewaspadai pengaruh kaum Dajal yang akan menjadikan masyarakat dan bangsa Indonesia tercerai-berai agar memudahkan mereka menyebarkan "racun-racun" ideologinya.
Dalam suasana kita sedang mengupayakan pelaksaan program reformasi (ishlah), serta upaya untuk membuat berbagai perbaikan dan menghancurkan segala yang rusak (f'asad) dan yang merusak (ifsad), jangan sampai ada pihak-pihak yang mengatas-namakan reformasi, padahal di lubuk hati mereka sedang mempersiapkan sebuah rencana besar untuk mempersiapkan kehancuran kaum beragama, sebagaimana disinyalir Al-Qur'an:
"Dan bila dikatakan kepada mereka, 'janganlah membuat kerusakan di muka bumi.' Mereka berkata, 'Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.' Ingatlah sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar." (al-Baqarah:11-12).
Reformasi bukanlah upaya musiman, bukan pula sekadar "mode busana", melainkan merupakan bagian dari misi dan visi setiap pribadi muslim dan bangsa Indonesia. Sebagaimana kita memahami makna upaya jihad untuk mengubah diri dari kegelapan menuju cahaya (minadz dzulumaati ilan-nuur). Sebab itu, reformasi merupakan sebuah upaya yang berkesinambungan, sebuah kontinuitas, dan dia tidak pernah akan berhenti, kendati para pejuangnya telah mati. Manusia boleh mati, lembaga dan partai boleh bubar, tetapi cita-cita dan upaya ishlah atau reformasi tidak pernah mengenal kata berhenti apalagi mati.
Allah SWT telah memperingatkan kita di dalam Al-Qur'an bahwa seluruh umat Islam, bangsa Indonesia, bahkan seluruh umat beragama lainnya, harus mewaspadai pengaruh kaum Dajal yang akan menjadikan masyarakat dan bangsa Indonesia tercerai-berai agar memudahkan mereka menyebarkan "racun-racun" ideologinya.
Dalam suasana kita sedang mengupayakan pelaksaan program reformasi (ishlah), serta upaya untuk membuat berbagai perbaikan dan menghancurkan segala yang rusak (f'asad) dan yang merusak (ifsad), jangan sampai ada pihak-pihak yang mengatas-namakan reformasi, padahal di lubuk hati mereka sedang mempersiapkan sebuah rencana besar untuk mempersiapkan kehancuran kaum beragama, sebagaimana disinyalir Al-Qur'an:
"Dan bila dikatakan kepada mereka, 'janganlah membuat kerusakan di muka bumi.' Mereka berkata, 'Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.' Ingatlah sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar." (al-Baqarah:11-12).
Reformasi bukanlah upaya musiman, bukan pula sekadar "mode busana", melainkan merupakan bagian dari misi dan visi setiap pribadi muslim dan bangsa Indonesia. Sebagaimana kita memahami makna upaya jihad untuk mengubah diri dari kegelapan menuju cahaya (minadz dzulumaati ilan-nuur). Sebab itu, reformasi merupakan sebuah upaya yang berkesinambungan, sebuah kontinuitas, dan dia tidak pernah akan berhenti, kendati para pejuangnya telah mati. Manusia boleh mati, lembaga dan partai boleh bubar, tetapi cita-cita dan upaya ishlah atau reformasi tidak pernah mengenal kata berhenti apalagi mati.
Menghadapi Perang Global (2)
D. Spionase Global
Untuk menghancurkan umat Islam, jaringan spionase semakin menunjukkan keperkasaannya. Perusahaan multinasional bekerja sama dengan CIA (Central Intelligence Agent), agen rahasia Amerika, saling menukar informasi menguntungkan. Tidak jarang para eksekutif di suatu negara merangkap pula sebagai agen CIA. Bahkan, belakangan diketahui pula bahwa perusahaan multinasional mengembangkan jaringan intelijennya sendiri. Hal itu seperti apa yang ditulis Tofffer bahwa kontak antara intelijen rnereka dan intelijen CIA, serta intelijen di negara lain dilakukan secara profesional melalui kontak berkala. Bechtel Corporation perusahaan konstruksi yang bermarkas di San Fransisco mempunyai kontrak bernilai ratusan juta dolar di Timur Tengah. Mereka telah memberi pekerjaan nominal untuk agen CIA. Lalu sebagai imbalannya, Bechtel memperoleh informasi komersial dari CIA.
Bechtel adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang informasi rahasia (Bussiness Environment Risk Information) di Long Beach, California, telah mendapatkan pujian karena memberikan keterangan kepada pelanggannya bahwa Presiden Mesir Anwar Sadat akan dibunuh. Ternyata, informasi tersebut memang benar, terbukti ia terbunuh dalam sebuah parade upacara militer oleh kelompok ekstrem yang disusupi oleh pihak intelijen lainnya. Demikian pula ramalan mereka tentang serbuan Irak ke Iran, juga menjadi kenyataan.
Untuk menghancurkan umat Islam, jaringan spionase semakin menunjukkan keperkasaannya. Perusahaan multinasional bekerja sama dengan CIA (Central Intelligence Agent), agen rahasia Amerika, saling menukar informasi menguntungkan. Tidak jarang para eksekutif di suatu negara merangkap pula sebagai agen CIA. Bahkan, belakangan diketahui pula bahwa perusahaan multinasional mengembangkan jaringan intelijennya sendiri. Hal itu seperti apa yang ditulis Tofffer bahwa kontak antara intelijen rnereka dan intelijen CIA, serta intelijen di negara lain dilakukan secara profesional melalui kontak berkala. Bechtel Corporation perusahaan konstruksi yang bermarkas di San Fransisco mempunyai kontrak bernilai ratusan juta dolar di Timur Tengah. Mereka telah memberi pekerjaan nominal untuk agen CIA. Lalu sebagai imbalannya, Bechtel memperoleh informasi komersial dari CIA.
Bechtel adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang informasi rahasia (Bussiness Environment Risk Information) di Long Beach, California, telah mendapatkan pujian karena memberikan keterangan kepada pelanggannya bahwa Presiden Mesir Anwar Sadat akan dibunuh. Ternyata, informasi tersebut memang benar, terbukti ia terbunuh dalam sebuah parade upacara militer oleh kelompok ekstrem yang disusupi oleh pihak intelijen lainnya. Demikian pula ramalan mereka tentang serbuan Irak ke Iran, juga menjadi kenyataan.
Menghadapi perang Global (1)
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung." (al-Anfal:45).
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
A. Persatuan Umat (Ittihadul-Ummah) Entah, bahasa apa yang dapat membekas di hati kita agar memahami makna dan pentingya persatuan umat (ittihadul-ummah). Kepedihan sejarah yang mendera umat Islam selama ini dikarenakan hilangnya harga diri (muru'ah) terhadap persatuan. Dan kalau ada, keinginan tersebut seringkali hanyalah sekedar pemanis pidato dan retorika. Nurani terasa bergetar setiap mendengarkan gelora para mubaligh cerdik yang "menggelitik" agar kita mau melepaskan segala kebanggaan terhadap suatu golongan ('ashabiyah) dan menggantinya dengan "jubah" jamaah: satu komando (imamah), satu jamaah, satu harakah. Sesekali iman terasa segar karena mendengarkan firman Allah: "Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang akan mendapat siksa yang berat." (Ali Imran: 105)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
A. Persatuan Umat (Ittihadul-Ummah) Entah, bahasa apa yang dapat membekas di hati kita agar memahami makna dan pentingya persatuan umat (ittihadul-ummah). Kepedihan sejarah yang mendera umat Islam selama ini dikarenakan hilangnya harga diri (muru'ah) terhadap persatuan. Dan kalau ada, keinginan tersebut seringkali hanyalah sekedar pemanis pidato dan retorika. Nurani terasa bergetar setiap mendengarkan gelora para mubaligh cerdik yang "menggelitik" agar kita mau melepaskan segala kebanggaan terhadap suatu golongan ('ashabiyah) dan menggantinya dengan "jubah" jamaah: satu komando (imamah), satu jamaah, satu harakah. Sesekali iman terasa segar karena mendengarkan firman Allah: "Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang akan mendapat siksa yang berat." (Ali Imran: 105)
Menghargai Kehidupan yang diberikan Tuhan
"Hidup bukan hanya untuk Menyenangkan diri sendiri",
Pernahkah Anda mendengar Atau melihat kata-kata tersebut? Kalau kita cermati lebih dalam, maka ada makna tersembunyi yang jauh lebih luas yakni Hidup ini sesungguhnya bukan kehendak kita, tetapi kehendak Allah Tuhan Yang Maha Memiliki Kehidupan. HIDUP bukanlah semata-mata untuk Menyenangkan diri kita sendiri, melainkan HIDUP untuk memberikan manfaat bagi orang lain dan kehidupan alam semesta ini.
Kalau kita melakukan sebuah perjalanan ke dalam diri kita sendiri "inner journey", maka kita akan menemukan bahwa sesungguhnya diri kita ini sangat mengagumkan. Bahwa hidup kita ini sangat mengagumkan, maka sepantasnya kalau kemudian kita menghargai kehidupan kita ini, menggunakan hidup ini untuk lebih bermakna. Menghargai HIDUP berarti menjalani hidup ini penuh makna, menggunakan hidup ini untuk memberikan manfaat bagi kesejahteraan diri sendiri, keluarga dan orang-orang di sekitar kita.
Bagaimana menggunakan hidup kita agar menjadi lebih bermakna ? Bagaimana menghargai hidup yang sudah diberikan oleh Tuhan Yang Memiliki Kehidupan ? Apa yang harus dilakukan dalam hidup agar menjadi lebih bermakna ? Tentu banyak sekali jawaban-jawaban yang bisa dituliskan dalam menghargai hidup ini. Banyak sekali cara-cara dalam menggunakan hidup menjadi lebih bermakna. Namun disini saya berbagi bebera tips dalam menghargai hidup kita ini.
1. Mengubah Orientasi Hidup Lebih Memikirkan Orang Lain
Pikirkan sejenak, apakah Anda sering memikirkan diri sendiri dibandingkan orang lain ? Misalnya berpikir bagaimana memenuhi keinginan sendiri, ingin pekerjaan lebih baik, ingin penghasilan lebih tinggi, ingin rumah lebih mewah, ingin mobil mewah baru, ingin bisnis lebih besar, ingin hidup lebih kaya dan ingin-ingin yang lainnya. Kalau hal itu yang selalu ada dalam pikiran kita, artinya lebih sering memikirkan diri sendiri. Kalau itu yang memenuhi benak pikiran kita, artinya kita hanya berpusat pada diri sendiri dan mementingkan diri sendiri.
Dalam buku saya The Art of Life Revolution, yang diterbitkan oleh Elex Media, salah satu cara untuk "merevolusi" hidup kita adalah memulai mengubah pusat hidup kita dengan memikirkan orang lain. Misalnya memikirkan bagaimana membantu anak-anak yatim agar bisa bersekolah, membantu fakir miskin yang kesulitan membeli sembako, bagaimana membantu memberikan pekerjaan bagi pengangguran, membantu orang tak berdaya, memikirkan orang yang kurang rejeki, orang yang tidak pernah dibantu hidupnya.
Pernahkah Anda mendengar Atau melihat kata-kata tersebut? Kalau kita cermati lebih dalam, maka ada makna tersembunyi yang jauh lebih luas yakni Hidup ini sesungguhnya bukan kehendak kita, tetapi kehendak Allah Tuhan Yang Maha Memiliki Kehidupan. HIDUP bukanlah semata-mata untuk Menyenangkan diri kita sendiri, melainkan HIDUP untuk memberikan manfaat bagi orang lain dan kehidupan alam semesta ini.
Kalau kita melakukan sebuah perjalanan ke dalam diri kita sendiri "inner journey", maka kita akan menemukan bahwa sesungguhnya diri kita ini sangat mengagumkan. Bahwa hidup kita ini sangat mengagumkan, maka sepantasnya kalau kemudian kita menghargai kehidupan kita ini, menggunakan hidup ini untuk lebih bermakna. Menghargai HIDUP berarti menjalani hidup ini penuh makna, menggunakan hidup ini untuk memberikan manfaat bagi kesejahteraan diri sendiri, keluarga dan orang-orang di sekitar kita.
Bagaimana menggunakan hidup kita agar menjadi lebih bermakna ? Bagaimana menghargai hidup yang sudah diberikan oleh Tuhan Yang Memiliki Kehidupan ? Apa yang harus dilakukan dalam hidup agar menjadi lebih bermakna ? Tentu banyak sekali jawaban-jawaban yang bisa dituliskan dalam menghargai hidup ini. Banyak sekali cara-cara dalam menggunakan hidup menjadi lebih bermakna. Namun disini saya berbagi bebera tips dalam menghargai hidup kita ini.
1. Mengubah Orientasi Hidup Lebih Memikirkan Orang Lain
Pikirkan sejenak, apakah Anda sering memikirkan diri sendiri dibandingkan orang lain ? Misalnya berpikir bagaimana memenuhi keinginan sendiri, ingin pekerjaan lebih baik, ingin penghasilan lebih tinggi, ingin rumah lebih mewah, ingin mobil mewah baru, ingin bisnis lebih besar, ingin hidup lebih kaya dan ingin-ingin yang lainnya. Kalau hal itu yang selalu ada dalam pikiran kita, artinya lebih sering memikirkan diri sendiri. Kalau itu yang memenuhi benak pikiran kita, artinya kita hanya berpusat pada diri sendiri dan mementingkan diri sendiri.
Dalam buku saya The Art of Life Revolution, yang diterbitkan oleh Elex Media, salah satu cara untuk "merevolusi" hidup kita adalah memulai mengubah pusat hidup kita dengan memikirkan orang lain. Misalnya memikirkan bagaimana membantu anak-anak yatim agar bisa bersekolah, membantu fakir miskin yang kesulitan membeli sembako, bagaimana membantu memberikan pekerjaan bagi pengangguran, membantu orang tak berdaya, memikirkan orang yang kurang rejeki, orang yang tidak pernah dibantu hidupnya.
Anda Adalah Sang Pencipta
Soegianto Hartono - "Anda Adalah Sang Pencipta"
Stephen R Covey menuliskan dalam bukunya The Seven Habits of Highly Effective People bahwa manusia di anugerahi empat hal, yaitu Kesadaran Diri, Imajinasi, Hati Nurani dan Kehendak Bebas. Ke-empat anugerah ini sangat bermafaat bagi manusia dan tentunya Tuhan menghendaki semua manusia ciptaannya menjadi Sukses. Dengan memanfaatkan ke-empat anugerah ini di harapkan setiap orang – tanpa kecuali - bisa mencapai apa yang di inginkan dan sukses dalam mencapai impian-impiannya.
Melalui kesadaran diri, manusia seharusnya menyadari bahwa dirinya bisa sukses – kesadaran akan kesuksesan – karena inilah yang di kehendaki oleh Tuhan. Sedangkan lewat Imajinasi, manusia seharusnya bisa membayangkan apa yang ingin di capai, di miliki, di lakukan dan menjadi sesuai yang di inginkan. Nah … sekarang pejamkan mata, bayangkan diri anda ingin menjadi , memliki dan melakukan apa yang anda inginkan. Apakah yang anda bayangkan itu menyenangkan serta memberikan gairah dan semangat bagi anda ?
Manusia memiliki Kehendak Bebas, dimana setiap manusia diberikan kebebasan untuk memilih dan menentukan apa yang di inginkan, mungkin anda ingin menjadi pengusaha sukses, atau menjadi profesional bidang Manajemen yang sukses, semuanya terserah anda untuk memilihnya dan yang penting anda menyukai nya dan anda bisa berbahagia pada bidang pekerjaan anda.
Anugerah yang terakhir adalah Hati Nurani, dimana setiap langkah anda akan di pandu oleh hati nurani anda, bila anda merasakan perasaan nyaman, senang, gembira itu berarti anda sudah selaras dengan apa yang anda inginkan, sedangkan bila anda merasakan perasaan negatif, maka anda sedang memikirkan sesuatu yang bertentangan dengan ke-inginan anda. Melalui Sensory Acuity yang ada di dalam diri anda, anda bisa memantau perasaan-perasaan apa saja yang muncul. Jika anda mengalami perasaan-perasaan yang tidak nyaman, anda mempunyai kemampuan untuk merubahnya, dan gunakan itu untuk kebaikan diri anda.
Menjadi Orang Yang Berinisiatif
Definisi pengertian dari inisiatif. Berinisiatif berasal dari kata inisiatif, menurut kamus inisiatif berarti usaha sendiri, langkah awal, ide baru. Berinisiatif berarti mengembangkan dan memberdayakan sector kreatifitas daya pikir manusia, untuk merencanakan idea tau buah pikiran menjadi konsep yang baru yang pada gilirannya diharapkan dapat berdaya guna dan bermanfaat.
Manusia yang berinisiatif adalah manusia yang tanggap terhadap segala perkembangan yakni manusia yang pandai membaca, menghimpun dan meneliti (iqra), manusia yang inisiatif juga dapat memanfaatkan setiap peluang di setiap pergantian waktu, dan menjadikannya sebagai kreasi yang berarti.
Keistimewaan dari inisiatif ini sendiri yaitu mampu mencermagti kreasi Tuhan, selanjutnya menjadikan bahan renungan atau kreatifitas berpikir dalam semua waktu dan tempat, kemudian membuat kreasi baru (karya baru) atau berinisiatif memproduksi semua potensi menjadi berdaya guna.
Mengenal apa itu sebuah Dedikasi
Asal-usul kata “dedikasi”. Ternyata ia berakar dari bahasa Latin dedicatio, menyatakan, mengumumkan. Tatkala seseorang menenggelamkan diri (immerse oneself) dalam suatu sikap yang tulus pada satu subyek yang dianggap baik dengan kondisi khidmat, itulah maksud awalnya. Merujuk bahasa aslinya, ia terkait dengan altar, candi, tempat pemujaan, dimana orang menundukkan diri pada yang sakral. Dalam perkembangannya ia juga bermakna, ketika seseorang mempatronkan diri dan mendukung penuh sosok tertentu, dengan penuh “kasih sayang” (affection) dan penghormatan. Dalam kamus bahasa Inggris, dedicate artinya mempersembahkan atau membaktikan. Dan dalam bahasa kita, pengertian umum tentang dedikasi, terkait dengan hal-ihwal dharma-bhakti.
Bila ada seseorang yang serius mengurus organisasi, dan semua orang tahu bahwa ia nothing to loose, maka orang itu telah menunjukkan dharma-bhakti-nya yang luar biasa. Ia “setia” pada pekerjaan dan almamaternya. Dalam kasus para guru-bantu yang belakangan sering melakukan demonstrasi supaya diangkat “derajatnya” itu, mereka telah men-dharma-bhakti-kan tenaga dan pikirannya selama bertahun-tahun dengan imbalan sekedarnya. Atau, mungkin kalau seseorang setia pada profesinya, maka ia adalah seorang yang berdedikasi. Misalnya sastrawan kita Taufiq Ismail yang konsisten dengan kepenyairannya. Atau seorang tukang sapu jalanan yang nyaris pekerjannya sejak muda cuma itu saja. Kalau dedikasi dalam politik? Lebih-lebih dedikasi dalam partai politik? Gini saja: bayangkan diri Anda saat ini adalah salah satu
Menguasai dunia dengan informasi
Dimata kuliah Ilmu Komputer I, Informasi adalah data yang berguna/bermanfaat. Sementara data adalah representasi dari dunia nyata dalam bentuk media. Dapat berupa foto, daftar table, tulisan, dan lain-lain. Contoh ada daftar nilai ujian semester pada papan pengumuman. Bagi mahasiswa yang melihat dan namanya terpampang, maka data tersebut dikatakan informasi. Namun bagi seorang petugas kebersihan kampus, data tersebut hanya tulisan yang menunjukan daftar NIM beserta nilainya.
Siapa menguasai informasi dia menguasai dunia
Ada 2 orang berangkat ke kantor dengan menggunakan mobil masing-masing. Orang pertama pergi dengan ditemani radio lokal, sementara orang kedua pergi ditemani pemutar cd. Dalam perjalanan ke kantor, orang pertama memilih jalan memutar karena mendengar berita pohon tumbang di jalan yang biasa dilewati. Sementara orang kedua tetap melalui jalan biasa. Alhasil orang kedua terlambat 1 jam dari waktu biasa ia datang ke kantor.
Informasi yang kita peroleh, jelas mempengaruhi aksi yang akan kita lakukan selanjutnya. Dengan informasi yang benar dan tepat, jelas kita akan lebih waspada dan tepat dalam berkeputusan.
Sekarang bisa dibilang zaman informasi. Betapa mudahnya kita mendapatkan informasi, dari mulai media cetak hingga elektronik. Mau yang gratis? Tinggal nongkrong di sebelah tukang koran sambil melirik headline
Siapa menguasai informasi dia menguasai dunia
Ada 2 orang berangkat ke kantor dengan menggunakan mobil masing-masing. Orang pertama pergi dengan ditemani radio lokal, sementara orang kedua pergi ditemani pemutar cd. Dalam perjalanan ke kantor, orang pertama memilih jalan memutar karena mendengar berita pohon tumbang di jalan yang biasa dilewati. Sementara orang kedua tetap melalui jalan biasa. Alhasil orang kedua terlambat 1 jam dari waktu biasa ia datang ke kantor.
Informasi yang kita peroleh, jelas mempengaruhi aksi yang akan kita lakukan selanjutnya. Dengan informasi yang benar dan tepat, jelas kita akan lebih waspada dan tepat dalam berkeputusan.
Sekarang bisa dibilang zaman informasi. Betapa mudahnya kita mendapatkan informasi, dari mulai media cetak hingga elektronik. Mau yang gratis? Tinggal nongkrong di sebelah tukang koran sambil melirik headline
Tujuan dari Rekayasa Sosial
Pengertian dari Rekayasa Sosial, pengertiannya adalah campur tangan sebuah gerakan ilmiah dari visi ideal tertentu yang ditujukan untuk mempengaruhi perubahan sosial.
Latar belakang dari hal ini adalah
- Ada ketegangan dari masalah sosial
- Ada energi atau visi ideal yang menuntut pelibatan sentimen
- Ada objek masalah yang bisa diamati dan berpotensial untuk diselesaikan
Sedangkan tujuan dari Rekayasa Sosial adalah
- Dapat merubah perilaku individual
- Dapat merubah set soaial
- Dapat mempertinggi martabat umat
Dan untuk unsur – unsur yang terkait dalam hal ini adalah
- Agensi
- Ideologi
- Masyarakat (subjek Soaial)
- Informasi Masyarakat
- Kerangka teori/ metodologi
- Enersia
- Media
- Teleologi
Pengaruh positif dan negatif dari globalisasi
Pengaruh Positif
a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dampak globalisasi
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Pengertian Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.